PENGIDENTIFIKASIAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PELATIHAN KESADARAN (AWARENES TRAINING)

Authors

  • Mekar Ismayani STKIP Siliwangi Bandung
  • Yeni Rostikawati STKIP Siliwangi Bandung
  • Alfa Mitri Suhara STKIP Siliwangi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.22460/p2m.v3i2p108-117.634

Keywords:

kemampuan interpersonal, pelatihan kesadaran (awareness training)

Abstract

Dalam penelitian ini, peneliti khusus menyoroti kemampuan afektif yang harus dikuasai oleh peserta didik dengan menumbuhkan kemampuan interpersonal seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya. Alasan kuat peneliti memilih aspek afektif, berangkat dari sebuah permasalahan yang teridentifikasi dari lapangan, bahwa kemampuan interpersonal mahasiswa masih sangat rendah, khususnya di kalangan mahasiswa STKIP Siliwangi yang menjadi objek penelitian. Salah satu faktor yang menjadi acuan adalah dalam hal tanggung jawab terhadap tugas-tugas perkuliahan yang tidak pernah lepas dari masalah plagiarisme. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan tanggung jawab mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen; 2) Mendeskripsikan pemahaman diri mahasiswa terhadap tugas yang diberikan dosen; 3) Mendeskripsikan kesadaran perilaku diri sendiri (mahasiswa) dan kesadaran terhadap orang lain ketika melakukan interaksi sosial. Berdasar pada paparan permasalahan tersebut, maka peneliti mengangkat sebuah model pembelajaran Pelatihan Kesadaran (Awarenes Training). Uno (2012, hlm. 20) menjelaskan bahwa model ini dikembangkan oleh Milliam Schutz. Penekanan dalam model ini adalah pelatihan interpersonal sebagai sarana peningkatan kesadaran pribadi (pemahaman diri individu). Tujuan model ini adalah untuk meningkatkan pemahaman diri dan kesadaran akan perilaku diri sendiri dan orang lain sehingga dapat membantu siswa mengembangkan perkembangan pribadi dan sosialnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan terus dikembangkan ke depannya hingga menghasilkan sebuah produk yaitu berupa instrumen evaluasi proses. Penekanan evaluasi proses ini ada pada aspek afektif sehingga menjadi instrumen evaluasi berbasis karakter. Dalam penelitian ini, objek yang diamati adalah orang yaitu sampel mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP Siliwangi Bandung pada semua angkatan. Pengamatan dilakukan saat berlangsung proses pembelajaran di kelas serta hasil jawaban angket  yang diisi oleh mahasiswa. Butir-butir soal angket yang diberikan pada mahasiswa merujuk pada indikator kemampuan interpersonal berdasarkan teori yang ada dalam model pembelajaran Pelatihan Kesadaran (Awarenes Training). Data hasil angket diperkuat dengan hasil pengamatan selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dengan tetap beracuan pada indikator yang sama dengan angket. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan meningkatkan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi, dan mengadakan member check. Oleh karena itu, jika dilihat dari proses pengamatan dalam menggumpulkan data, metode penelitian ini menggunakan kualitatif.

Published

2016-11-30