PERAN PAGUYUBAN DALAM PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN PENGRAJIN BATIK

Authors

  • Sri Hartini IKIP Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.22460/p2m.v5i1p21-26.786

Keywords:

Motivasi, Paguyuban, dan Pengrajin batik

Abstract

Latar belakang masalah penelitian ini adalah pentingnya motivasi wirausaha bagi pengrajin batik sebagai modal dasar dalam membentuk sikap jiwa kewirausahaan. Namun permasalahan yang ada adalah : 1) pengrajin batik lambat merespon ajakan untuk bwerirausaha; 2) dalam memproduksi batik relatif belum optimal dalam menjawab pangsa pasar, 3) dalam  pengembangan batik implementasinya relatif masih variatif;4) memerlukan penguatan dari kemitraan; 5) dampak paguyuban dalam kemitraan terhadap motivasi hasilnya belum diketahui secara pasti. Dengan adanya paguyuban memberikan dorongan untuk merubah cara pandangnya dalam melihat dunia usaha melalui pembinaanm, pengembangan, dan pendampingan serta akses lainnya dengan meningkatkan pola jaringan kemitraan. Rumusan masalah penelitian ini adalah  apakah peran paguyuban benar dapat meningkatkan motivasi wirausaha di Kampung Wisata Batik Kauman Solo. Tujuan penelitian adalah : 1) Mendeskripsikan peran paguyuban dalam merencanakan program peningkatan motivasi wirausaha di Kampung Wisata Batik Kauman Solo; 2) Mendeskripsikan peran paguyuban dalam melaksanakan program peningkatan motivasi wirausaha di Kampung Wisata Batik Kauman Solo; 3) Mendeskripsikan peran paguyuban dalam  meningkatkan jaringan kemitraan di Kampung Wisata Batik Kauman Solo; 4) Mendeskripsikan hasil pembinaan paguyuban dalam meningkatkan motivasi wirausaha di Kampung Wisata Batik Kauman Solo; 5) Mendeskripsikan faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan peran paguyuban dalam meningkatkan motivasi wirausaha di Kampung Wisata Batik Kauman Solo. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawncara, studi litertur, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa paguyuban menunjukkan peran yang berarti dalam meningkatkan motivasi kewirausahaan pengrajin batik dan implementasinya terdapat kecendrungan adanya peningkatan pendapatan (income generating).

References

Alma,.B. 2013. Kewirausahaan. Bandung. Alfabeta.

Atmodiwirio, S. 2002. Manajemen Pelatihan. Jakarta. PT Ardadizya.

Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor. Ghalia Indonesia.

Diana, A. dan Tjiptono, F. 2003. Total Quality Manajemen. Yogyakarta. Andi Offset.

Fahmi, I. 2013. Kewirausahaan Teori, Kasus,dan Solusi. Bandung. Alfabeta, cv.

Hikmat, H. 2013. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung.Humaniora Utama Press.

Kaswan. 2013. Pelatihan dan Pengembangan. Bandung. Alfabeta, cv.

Kusrianto, A. 2013. Batik Filisofi,Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta. CV. Andi Offset.

Mulyana, E. 2008. Model Tukar Belajar (Learning Exchange) dalam Perspektif Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Marzuki, S. 2012. Pendidikan Non Formal. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, S.2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta. Rineka Cipta.

Priyambodo, B. 2015. Kewirausahaan. Yogyakarta. Andi Offset.

Pusponegoro, M et al. 2007. Kauman Religi, Tradisi & Seni. Surakarta. PKWBK.

Rusdiana. 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung. PT Pustaka Ceria.

Suryana, 2014. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta. Salemba Empat.

Supriyanto. 2012. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Sudjana, D. 1996. Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah & Teori Pendukung Azaz. Bandung. Nusantara Press.

Sudjana, D. 2008. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sudjana, D. 2010. Strategi Pembelajaran Bandung. Falah.

Soetomo. 2013. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi (STD). Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung. Alfabeta, CV.

Website:

https://donnyreston.wordpress.com/2009/02/10/5

Published

2018-05-31