ALTERNATIF PENANGANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI PELAKU HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG

Authors

  • Deasy Yunika Khairun Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Ibrahim al-Hakim Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Penta Aruna Rusadi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI:

https://doi.org/10.22460/q.v4i1p9-19.1606

Keywords:

Kata Kunci, homoseksual, faktor homoseksual, konseling.

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi oleh permasalahan penyimpangan homoseksual di Kota Serang. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran homoseksualitas di Kota Serang, mengetahui faktor dominan yang melatarbelakangi individu menjadi pelaku homoseks, dan untuk menentukan alternatif layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh konselor kepada individu pelaku homoseks di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan metode purposive. Setting penelitian ini dilakukan di Kota Serang. Metode pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara mendalam. Uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi sumber dan member check. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa homoseks di Kota Serang cenderung sembunyi-sembunyi dalam aktivitasnya serta belum coming out. Faktor dominan yang melatarbelakangi informan menjadi homoseks adalah adanya pengalaman traumatis khususnya dengan ayah. Disamping itu ada faktor lain yaitu pengaruh hormon, lingkungan pergaulan yang kurang baik, serta pengalaman relasi seksual dengan individu sesama jenis. Alternatif bimbingan dan konseling yang dapat diberikan konselor kepada pelaku homoseks di Kota Serang adalah layanan konseling dengan pendekatan psikoanalisis ataupun dengan pendekatan rational emotive therapy (RET).

References

Anggraeni, C.P. (2015). Studi Kasus tengan Perilaku Gay dan Alternatif Penanganannya. Skripsi Sarjana pada UNS: diterbitkan. Corey, G. (2015). Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama. Kabar Banten. (2018), 5 Februari. Populasi LGBT Pesat Diyakini Capai 1000 Orang. Kabar Banten [Online]. Tersedia:http://www.kabarbanten.com [21 Februari 2019]. Kartono, K. (2009). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Mandar Maju. Lestari, G. (2012). Fenomena Gay di Kota Yogyakarta. Skripsi Sarjana pada FIP UNY: diterbitkan. Lubis dan Hasnida. (2016). Konseling Kelompok. Jakarta: Kencana Mahpur,

M. Tn. Memantapkan Analisis Data Kualitatif Melalui Tahapan Koding. Repository.uinmalang.ac.id.

Santoso. M.B. (2016). “LGBT dalam Perspektif Hak Asasi Manusiaâ€. Social Network Jurnal. 6, (2), 154-272. Sinyo. (2016). Lo Gue Butuh Tau (LGBT). Jakarta: Gema Insani. Walgito, B. (2004). Perbedaan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yusuf, S. (2009). Program bimbingan & konseling di sekolah. Rizqi Press: Bandung.

Published

2020-01-27

How to Cite

Khairun, D. Y., al-Hakim, I., & Rusadi, P. A. (2020). ALTERNATIF PENANGANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI PELAKU HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG. QUANTA: Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan, 4(1), 9–19. https://doi.org/10.22460/q.v4i1p9-19.1606