PENERAPAN CINEMA THERAPY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS VIII

Authors

  • Nenden Yulianingsih Habsyah SMPN 1 Cileunyi

DOI:

https://doi.org/10.22460/q.v4i1p21-37.1621

Keywords:

Kata Kunci, Bimbingan dan Konseling, Cinema Therapy, Keterampilan Sosial

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan cinema therapy dalam meningkatkan keterampilan sosial pada peserta didik kelas VIII di SMPN 1 Cileunyi – Bandung Tahun Pelajaran 20182019. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan jenis penelitian pretestposttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 1 Cileunyi tahun Pelajaran 2018-2019. Sampel diambil berdasarkan teknik random sampling. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel tersebut maka diperoleh hasil kelas VIII-H sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-J sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket keterampilan sosial. Perlakuan pada kelas eksperimen diberikan sebanyak lima sesi. Setelah diberikan perlakuan maka diperoleh hasil post-test yang kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 25 dan diperoleh hasil data berdistribusi normal dan homogen. Kemudian untuk menguji hipotesis digunakan paired sample t test dan independent sample t-test. Hasil rata-rata skor pre-test kelas eksperimen 113,89 dan hasil rata-rata post-test 131,11. Sementara kelas kontrol hasil rata-rata pre-test 114,56 dan hasil rata-rata post-test 123,89. Dengan melihat Sig. (2-tailed) paired sample t test kelas eksperimen yaitu 0,000 > 0,05. Dan Sig. (2-tailed) independent sample t-test 0,018<0,05. Maka Ha diterima, artinya cinema therapy berpengaruh terhadap keterampilan sosial peserta didik kelas VIII SMPN 1 Cileunyi Tahun Pelajaran 2018-2019.

References

Arikunto, S.(2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiman, N. (2006). Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Byrd, M. L. & Bill, F. (2006). Cinema Terapi dengan anak-anak dan Keluarganya. Departemen Psikologi Antioch University

Cartledge, G. & Millburn, J. F. (1995). Teaching Social Skill to Children & Youth. Innovative Aproach, 3rd ed. Massachussets: Allyn & Bacon. Charles, R., Mazurik & Stefanou, C. (2010). Using Paraprofesionals to Teach Social Skills to Children with Autism Spectrum Disorders in the General Education Classroom. Journal of Instructional Psychology, 37 (2), p. 161-169. Demir, E.S. (2008). Cinema Therapy. Diakses dari http://psinema.metu.edu.tr/makale/cinematherapy.pdf. Pada tanggal 26 Juli 2019, jam 11.05 WIB

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Diperbanyak oleh jurusan PPB FIP UPI untuk lingkungan terbatas. Depdikbud. (2007). Rambu-Rambu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Direktorat Jenderal PMPTK.

Dereli, E. (2009). Examining the Permanence of the Effect of a Social Skill Training Program for the Acquisition of Social Problemsolving Skills. Social Behavior and Personality, 37 (10), p. 1419-1428. Ditjen GTIK. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Ditjen GTIK Kemendikbud RI. Elksnin, L. K. & Elksnin, N. (2007). Assesment and Instruction of Social Skill. London: Singular Publishing Group. Goleman, D. (2003). Emotional Intelegence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Gregerson, M.B. (2010). The Cynematic Mirror for Psychology and Life Coaching. New York: Spinger Science + Business Media. Gresham, F.M,. (2018). Effective Interventions for Social Emotion Learning. New York: The Guilford Press. Ikatan Konselor Indonesia. (2017). Seminar & Workshop Nasional Bimbingan dan Konseling. Pontianak: Jambore Konselor 3, pp. 147–152. Lefkoe, M. (2012). Strategi Peningkatan Motivasi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Merrell, K.W. (2001). Helping Students Overcome Deression and anxiety: A Practical Guide. New York: The Guilford Press.

Merrell, K.W & Gimpel, G.A. (1998). Social Skill of Children and Adolescents Conceptualization, Assessment, Treatment. New Jersey London. Lawrence. Erlbaum Associates. Mitchell, D. (2004). Special Educational Needs And Inclusive Education (Vol. III Assesment and Teaching Strategies). London and New York: Routledge Falmer Samanci, O. (2010). Teacher Views on Social Skills Development in Primary School Students. Education, 131 (1), p.147-157. Santoso, D.B. (2011). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Malang: tanpa penerbit.

Sapiana. (2013). Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Cinema Therapy Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas X Mutimedia di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Universitas Gorontalo.

Shepherd, T. (2010). Working with Students with Emotional and Behavior Disorders. New Jersey: Pearson Education Inc. Suarez. (2006). Cinema Terapi untuk Anak. Jakarta: Departemen Psikologi antiock University

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto, T. (2013). Film sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yuliani, W. (2016) Pengaruh Strategi Active Learning Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas V SD Laboratorium UPI Cibiru. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Yuliani, W. (2019). Pengaruh metode kooperatif learning tipe jigsaw terhadap kemandirian belajar peserta didik kelas VI SDN Tunas Bakti Subang tahun pelajaran 2018/2019. Quanta, 3(2), 23-28.

Published

2020-01-26

How to Cite

Habsyah, N. Y. (2020). PENERAPAN CINEMA THERAPY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS VIII. QUANTA: Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan, 4(1), 20–37. https://doi.org/10.22460/q.v4i1p21-37.1621