MENJADI GURU SASTRA YANG MENYENANGKAN
DOI:
https://doi.org/10.22460/semantik.v1i1.p%25pAbstract
AbstrakPenuh persoalan! Membosankan! Itulah kalimat singkat yang menjadi pembuka wacana ini. Harus diakui, pengajaran sastra di sekolah dari hari ke hari penuh dengan persoalan yang “itu-itu saja†dan “barangkali†bagi sebagian siswa semakin terasa membosankan. Indikasinya kentara terlihat dari keluhan-keluhan guru, siswa, dan bahkan para sastrawan. Beragam persoalan yang tersaji yang tidak kunjung terselesaikan, implikasinya berdampak terhadap rendahnya tingkat apresiasi siswa terhadap sastra. Sejatinya keadaan tersebut tidak akan terjadi seandainya guru sebagai ujung tombak pendidikan mampu berpikir dan bertindak kreatifDownloads
Published
2012-02-01
Issue
Section
Artikel