BUDAYA KONTEKS TINGGI: STUDI KASUS BUDAYA INDONESIA DAN CHINA

Authors

  • Meli Meli Universitas Sun Yat-Sen, Guangzhou, Provinsi Guangdong, China

DOI:

https://doi.org/10.22460/semantik.v3i2.p129%20-%20144

Abstract

Diberlakukannya pasar bebas menyebabkan peran komunikasi lintas-budaya sangat penting. Duniasebagai pasar global membuat transaksi perekonomian menjadi tanpa batas ruang dan waktu. Untukitu dibutuhkan keterampilan komunikasi lintas-budaya yang efektif untuk dapat berhasil dalampersaingan global. Perbedaan budaya memberikan tantangan yang unik dan sering mengakibatkankesalahpahaman. Komunikasi lintas-budaya ini penting karena dalam interaksi sosial sehari-hari,paparan budaya yang berbeda tidak bisa dihindari. Di dalam komunikasi biasa antara dua orang,adalah 35% komponen verbal, sedangkan 65% terjadi secara non-verbal (Ray L. Birdwhistell, 1969)1). Negara Indonesia dan China termasuk negara yang berbudaya konteks tinggi, namun masih sajaada beberapa faktor budaya di antara keduanya yang berbeda, yang juga menjadi ciri khas masingmasing.Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa budaya khas, khususnya yang berkaitan dengankomunikasi lintas budaya di antara keduanya yang memiliki persamaan ataupun perbedaan, baikverbal maupun non-verbal.Kata kunci: budaya konteks tinggi, China, Indonesia, komunikasi, lintas-budaya.

Downloads

Published

2017-08-17