PERAN KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA (KNPI) DALAM MEMBERDAYAKAN PARA PEMUDA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP BERBASIS KEWIRAUSAHAAN

Authors

  • Kusniada Indrajaya Universitas Negeri Palangkaraya

DOI:

https://doi.org/10.22460/empowerment.v1i1p%25p.368

Abstract

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) adalah merupakan salah satu lembaga non formal atau wadah berhimpunnya para pemuda yang salah satu perannya adalah untuk membekali atau mengembangkan kemampuan para pemuda. Uraian ini  sejalan dengan Undang-undang No. 8 Tahun 1985 yang mengukuhkan bahwa KNPI merupakan satu-satunya wadah resmi tempat berkumpul atau berhimpunnya para pemuda. Dengan tersedianya wadah tersebut diharapkan para pemuda akan dapat terkoordinir dengan baik dalam menjalankan pembangunan. Konsep pengembangan kemampuan pemuda sebagai SDM mengacu pada pandangan holistik, yang juga mengacu pada upaya pemberdayaan melalui berbagai kegiatan yang menghasilkan nilai ekonomis seperti keterampilan dan berusaha. Di samping tersedianya wadah atau oraganisasi kepemudaan, secara spesifik juga berbagai kebijakan baik politik maupun ekonomi harus mampu memberikan dukungan dan terobosan-terobosan yang dapat memberikan pengaruh langsung pada peningkatan kualitas pemuda sebagai sumberdaya manusia, yang akhirnya akan berdampak pada peningkatan produktifitas dan mengurangi angka pengangguran.

References

Abdulhak, Ishak. (1995). Metodologi Pembelajaran pada Pendidikan Orang Dewasa. Bandung : Cipta Intelektual.

Alwasilah, A. Caedar, 2003. Pokoknya Kualitatif. Jakarta, PT. Kiblat Buku Utama

Anderson, arnold C, Bowman, Mary Jean. (1965). Educational Economic Development. Chicago : Aldine Publishing Comp.

Arief, Zainudin,(1997). Andragogi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsini,(1989). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :Bina Aksara.

Basleman, Anisah & Mappa, Syamsu, (1994).Teori Belajar Orang Dewasa. Jakarta : Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud.

Bogdan, Robert C., Biklen, Sari Knopp,(1982). Qualitative Research For Education: An Introduction to Theory and Method. Boston :Allyn and Bacon, Inc.

Caplow, Theodore. 1954. The Sociologi of Work. New Jersey: Princetown University Press.

Cary, Lee J. 1970. Community Development As A Process. Columbia: Missouri.

Chambers, Robert. 1987. Pembangunan Desa Mulai Dari Belakang. Jakarta: LP3ES.

Combs, Philip H. dan Manzoor Ahmed. 1984. Memerangi Kemiskinan di Dunia Ketiga Melalui Pendidikan Non-Formal. Jakarta: Rajawali.

Darkenwald, Gordon D., and Merriam, Sharan B.,(1982). Adult Education: Foundation of Practic. New York : Harper and Row, Publisher.

Depdikbud,(2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : BP. Restindo Mediatama.

Dharma, Agus,(1998). Perencanaan Pelatihan, Pusdiklat Pegawai Depdikbud

Dunn, Edgar S, Jr. 1971. Economic dan Social Development: A Process of Social Learning. Baltimore: The Johns Hopkins University Press.

Freire, Paulo. 1984. Pendidikan, Pembebasan, Perubahan Sosial. Jakarta: Sangkala Pulsar.

Good, Tom W.(1982). Delivering Effective Training. San Diego. California, Inc.:

University Associates.

Havelock, G. Ronald. 1975. The Change Agent’s Gide to Inovation in Education. New Jersey: Educational Technology Publication.

Hikmat, Harry. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung, Humaniora Utama.

Ingalls, John D. (1972). A Trainers Guide to Andragogi. Revised Edition. Washington, D.C. :U.S. Departement Of Healt, Education, And Welfare.

Iskandar, Anwas. 1988. Petunjuk Teknis Program Kejar Paket A dan Program kejar Usaha. Jakarta: Depdikbud.

Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : 25/KEP/MK.WASPAN/6/1999, Tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya.

Kidervatter, Suzanne. 1979. Nonformal Education as An Empowering Process. Massachusetts: Center for International Education University of Massachusetts.

Kinlaw, Dennis.C. (1996). The ASTD Trainer’s Sourcebook; Coaching. Mc Graw-Hill.

Knowles, Malcom S. (1986). The Adult Learner A Neglected Species. Third Edition. Houston : Gulf Publishing Company.

Korten, David C. 1980. “Community Organization dan Rural Development: A Learning Process Approach†dalam Public Administration Review. Sept-Oct. 1980.

Leask, Marilyn, et al. 1996. Recruiting Science Teachers from Ethnic Minority Groups: Selection for initial Teacher Education. In Research ini Science & Technological Education. Number. 1 Volume. 14. Massachusetts: Carfax.

Maryono. 1997. “Pemberdayaan Nakerwan Lewat Model Pembelajaran Luar Sekolahâ€. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Luar Sekolah dan Konvensi ISPPSI tahun 1997, tanggal 13-15 Nopember 1997.

Naisbitt, John. 1995. Megatrends Asia: Delapan Megatrend Asia yang Mengubah Dunia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nasution, Zulkarimein. 1992. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya. Jakarta: Rajawali.

Peraturan Pemerintah Nomor 73. Tahun 1991. Tentang Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Sekretariat Jenderal Depdikbud.

Rogers, Everett M. dan Shoemaker F. Floyd. 1971. Communication of Innovations. New York: The Free Press.

Rogers, Everett M. 1983. Diffusion of Innovations. New York. A Devision of Macmillan Publishing Co. Inc.

Siagian, Sondang. P.(1998). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi Aksara.

Srinivasan, Lyra.(1979). Beberapa Pandangan Mengenai Pendidikan Non Formal Bagi Orang Dewas., Bandung :BPKB Jayagiri Lembang.

Sudirman,. (2001), Dampak Pelatihan Terhadap Peningkatan Pendapatan Lulusan Pelatihan. Tesis.

Sudjana, H.D.(1996). Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah & Teori Pendukung Azas. Bandung : Nusantara Press.

___________,(1993). Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung :Nusantara Press.

___________,(1993). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press.

____________ ,(1992). Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press.

Soedomo, M. 1993. “Pendidikan Luar Sekolah ke Arah Sistem Belajar Masyarakat. Jakarta: P2LPTK-Depdikbud.

Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Indonesia Tera.

Trisnamansyah, Sutaryat dkk. 1995. Studi Tentang Karakteristik Kebutuhan Pendidikan Pasca Melek Huruf dan Pendidikan Berkelanjutan dalam Hubungan dengan Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri di Jawa Barat. Dalam Mimbar Penelitian. No. 26 Juli 1995. (Hal. 62-75).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional: Jakarta, BP Restindo Mediatama.

UNESCO. 1992. Program Berorientasi Masa Depan. Jakarta: Depdikbud.

Usman, Sunyoto. 1998. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zaltman, Gerald dan R. Duncam. 1987. Creating Social Change. New York: Holt Reneihart dan Winston, Inc.

Downloads

Published

2012-02-28