MEMBURU “CINTA” DENGAN MANTRA: ANALISIS PUISI MANTRA ORANG JAWA KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DAN MANTRA LISAN

Authors

  • Heri Isnaini STKIP Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.22460/semantik.v3i2.p158%20-%20177

Abstract

Cara penyebaran mantra tidak sama dengan cara penyebaran teks-teks lisan yang lain seperti dongengatau legenda. Pewarisan teks mantra berkaitan dengan laku mistik tertentu. Dengan kata lain, mantratidak dapat dipisahkan dengan unsur mistik yang melekat padanya. Sedangkan puisi adalah karyasastra imajinatif yang bersifat konotatif karena banyak menggunakan makna kias dan makna lambangatau dengan kata lain bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran danperasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan srukturbatinnya. Kemiripan antara kedua teks tersebut (puisi dan mantra) menimbulkan kesan bahwakeduanya memiliki fungsi dan manfaat yang sama. Walaupun pada kenyataannya antara teks puisi danmantra sangatlah berbeda. Perbedaan yang paling mendasar adalah pada tradisi penyebarannya.Mantra hidup dalam tradisi lisan, sedangkan puisi berkembang dalam tradisi tulisan. Kedua tekstersebut akan disandingkan dan dibandingkan dalam keterkaitannya satu dengan yang lain.Pembahasan kedua teks akan merujuk pada struktur teks, proses penciptaan, konteks penuturan, danfungsinya.Kata kunci: puisi, mantra, struktur, konteks penuturan, fungsi

Downloads

Published

2017-08-17