PROSES MENTAL DALAM BAHASA SUNDA DAN TERJEMAHANNYA KEDALAM BAHASA INDONESIA: SEBUAH PENDEKATAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL
DOI:
https://doi.org/10.22460/semantik.v10i1.p%25pKeywords:
Proses Mental, Bahasa Sunda, dan Linguistik Sistemik Fungsional.Abstract
Penelitian ini merupakan sebuah kajian tentang proses mental dalam bahasa Sunda dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan kerangka Linguistik Sistemik Fungsional. Tema kajian dalam penelitian ini masih menantang dan masih jarang diteliti. Isu ini telah memotivasi peneliti untuk meneliti proses mental bahasa Sunda dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia melalui pendekatan linguistik sistemik fungsional. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana realisasi proses mental dalam bahasa Sunda dan terjemahannnya kedalam bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan linguistik sistemik fungsional. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendeskripsikan realisasi proses mental dalam bahasa Sunda dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan linguistik sistemik fungsional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.  Sumber data diambil oleh peneliti dari majalah berbahasa Sunda yakni majalah Manglé. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pendekatan linguistik sistemik fungsional, proses mental dalam bahasa Sunda dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia terdiri dari kognisi, afeksi, persepsi, dan desiderasi. Peneliti menyimpulkan bahwa secara umum deskripsi proses mental dalam bahasa Sunda dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan linguistik sistemik fungsional.References
Bangga, L. A., & Lukmana, I. Recontextualising NAPLAN: A functional analysis of evaluations in media texts. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 9(1), 128-137.
Banks, D. (2002). Systemic functional linguistics as a model for text analysis. Asp la revue du geras, (35-36), 23-34.
Eggins, S. (2004). Introduction to systemic functional linguistics. A&C Black.
Firth, J. R. (1957). A synopsis of linguistic theory 1930–55. In Studies in Linguistic Analysis, (1-31). Special Volume of the Philological Society. Oxford: Blackwell.
Gerot, L. Wignel. (1994). Making sense of functional grammar. Australia: Gerd Stabler.
Huang, G. (2002). Hallidayan linguistics in China. World Englishes, 21(2), 281-290.
Halliday, M. A. (2005). On matter and meaning: The two realms of human experience. Linguistics & the Human Sciences, 1(1).
Halliday, M. A. K., & Matthiessen, C. M. (2014). Halliday's introduction to functional grammar (4th ed.). London and New York: Routledge.
Sandelowski, M. (2010). What's in a name? Qualitative description revisited. Research in nursing & health, 33(1), 77-84.
Thompson, G. (2014). Introducing functional grammar (3rd ed.). London and New York: Routledge.
Martin, J. R. (1996). Transitivity in Tagalog: A functional interpretation of case. Advances in discourse processes, 57, 229-296.
Martin, M., & Mathiessen, C. M. I. M. Painter. (1997). Working with functional grammar. London: Arnold.
Martin, J. R. (2004). Metafunctional profile of the grammar of Tagalog. Language typology: A functional perspective, 255-304.
Wiratno, T. (2018). Pengantar ringkas linguistik sistemik fungsional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Williams, J., Russell, N., & Irwin, D. (2017). On the notion of abstraction in systemic functional linguistics. Functional Linguistics, 4(1), 1-22.