ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PRESENTASI MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ZOOM CLOUDS MEETING DI IKIP SILIWANGI
DOI:
https://doi.org/10.22460/semantik.v10i1.p65-76Keywords:
Alih kode, Campur Kode, Presentasi, Zoom Clouds MeetingAbstract
Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang dilakukan di IKIP Siliwangi pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil obeservasi diketahui bahwa dalam proses pembelajaran mata kuliah fonologi dengan menggunakan metode presentasi yang dilakukan mahasiswa pada media whats up massenger, mahasiswa cenderung menggunakan alih kode dan campur kode bahasa daerah dan bahasa Indonesia ( bahasa sunda dan bahasa Indonesia) bahkan tak jarang mahasiswa memadukan dengan bahasa gaul/alay. Hal ini tentunya menarik untuk diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran penggunaan alih kode dan campur kode yang dilakukan mahasiswa pada saat mempresentasikan materi. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk alih kode dan campur kode bahasa yang digunakan oleh Mahasiswa IKIP Siliwangi pada saat presentasi dan untuk mengetahui alasan-alasan yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatitif. Dalam metode penelitian deskriptif disebut juga metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamamiah) kualitatif bersifat sementara, tentatif, dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa saat presentasi mahasiswa cenderung melakukan alih kode dan campur kode. Alasan mahasiswa melakukan alih kode dan campur kode sangat beragam diantaranya adalah Faktor kebiasaan, gugup, Mengikuti situasi dan kondisi lingkungan, pemaparan lebih cepat, ekspresif,  komunikatif. Serta tujuan mahasiswa beralih kode dan campur kode adalah  mempermudah ketika menyampaikan materi, Menjelaskan materi yang sulit agar menjadi lebih mudah disampaikan, memperlancar komunikasi, Memperjelas argument yang dijelaskan, serta membangun koneksi agar lebih  dekatReferences
Chaer, A. ( 1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Damayanti, W. (2015). Analisis Penggunaan Multilingual Anak Tingkat Sekolah Dasar di Lingkungan Gang Siti Mardiah Cibaduyut Bandung (Studi Sosiolinguistik). Jurnal Gramatika, 1(1), 79954.
Departemen Pendidikan Nasional.(2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta:Gramedia
Hoffman, C. 1991. An Introduction to Bilingualism. New York: Longman.
Kalangit, R. F. (2016). Alih kode dalam instagram (suatu analisis sosiolinguistik). JURNAL ELEKTRONIK FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SAM RATULANGI, 4(5).
Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Kunjana,R.R.(2001).Sosiolinguistik Kode dan Alih Kode. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
Mustikawati, D. A. (2016). Alih Kode Dan Campur Kode Antara Penjual Dan Pembeli (Analisis Pembelajaran Berbahasa Melalui Studi Sosiolinguistik). Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 2(2), 23-32.
Nababan, P.W.J (1984). Sosiolinguistik Satu Pengenalan. Jakarta: P.T Gramedia
Sugiono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung : Alfabeta