ANALISI PERILAKU PROSOSIAL SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KOTA PALEMBANG
DOI:
https://doi.org/10.22460/p2m.v7i2p108-117.1901Abstract
Latar belakang : Perilaku Prososial adalah tindakan apapun yang menguntungkan orang lain dalam interaksi manusia setiap hari yang dipengaruhi oleh beberapa tipe relasi antara manusia, baik itu karena suka, merasa berkewajiban, memiliki pamrih dan empati. Dalam masa perkembangan, anak mempelajari norma masyarakat tentang tindakan menolong. Di rumah, di sekolah, dan di dalam masyarakat, orang dewasa mengajarkan pada anak bahwa mereka harus melakukan tindakan yang benar dan tidak merugikan orang lain. Beberapa penelitian memperlihatkan dengan jelas bahwa anak akan membantu dan memberi lebih banyak bila mereka mendapat ganjaran karena melakukan prososial. Pada era  modern ini perilaku prososial sulit ditemui pada remaja, hal itu dapat terlihat dari kurangnya rasa empati terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat sekeliling. Fenomena yang terjadi dan muncul sehari-hari adalah remaja tidak peduli dengan keadaan sekitar melainkan hanya memikirkan diri sendiri. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Populasi sebanyak 887 responden dengan sampel 285 responden yaitu siswa kelas 7 tahun pelajaran 2017/2018 dengan tujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya perilaku prososial siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yang sudah diuji validitas oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2018. Hasil penelitian: Diketahui dari 285 siswa  terdapat 215 (75,4%) siswa berperilaku benar yang mampu mempertimbangkan perasaan orang lain lebih banyak dibandingkan dengan perilaku agak benar sebanyak 70 (24,6%) siswa, Perilaku benar yang bersedia berbagi dengan siswa lain sebanyak 166 (58,2%) siswa lebih banyak dibandingkan dengan siswa berperilaku agak benar sebanyak 105 (36,8%) siswa, Perilaku benar yang suka menolong sebanyak 178 (62,5%) siswa lebih banyak dibandingkan siswa berperilaku agak benar sebanyak 86 (30,2%) siswa, Perilaku benar yang bersikap baik pada siswa yang lebih muda sebanyak 169 (59,3%) siswa lebih banyak dibandingkan berperilaku agak benar sebanyak 91 (31,9%) siswa, dan Perilaku benar yang sering menawarkan diri membantu orang lain sebanyak 125 (43,9%) lebih sedikit dibandingkan perilaku agak benar  sebanyak 145 (50,9%) siswa. Saran : Guru Bimbingan dan konseling beserta guru MTs N 2 Kota Palembang membantu meningkatkan perilaku prososial siswa melalui pendampingan serta layanan konseling oleh guru Bimbingan Konseling melalui teknik-teknik konseling serta mempertahankan dan memelihara perilaku prososial siswa yang sudah benar.References
Arifin, B.S. (2015). Psikologi Sosial. Bandung: Pustaka Setia.
Asih, G.Y & Pratiwi Margaretha M.S, Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati dan Kematangan Emosi, jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, Vol.1, no.1, Desember 2010.
Azwar, Saifuddin. (2017). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Beaty J. J. (2013). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini (Edisi Ketujuh). Jakarta: Kecana.
Byrne, Donn & Robert A. Baron. (2005). Psikologi Sosial edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dayaksini, Tri & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Elisa M & Yohanes Kartika H, Hubungan antara Perilaku Prososial dengan Psychological Well-Being pada Remaja, Jurnal Psikologi Udayana, Vol. 3, no. 1, 2016.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.
Husein, Fahmi. (2014). Upaya Prososial pada Pengasuh Rumah Tahfidz Yatim dan Dhuafa Al-Falah Kotagede Yogyakarta. (Skripsi) Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Kemenkes Republik Indonesia (2018). Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia Sekolah dan Remaja. Jakarta:Direktorat Kesehatan Masyarakat dan Keluarga.
Rafles, Febiola Yulientin. (2018). Tingkat Perilaku Prososial pada Mahasiswa yang Melakukan Slacktivism. (Skripsi) Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sarwono, Sarlito W. (2016). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan. (2006). Bimbingan dan Konseling Kepribadian. Jakarta: Kreasi Kencana.
Taylor E, Shelley., dkk. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencan
Winkel W.S & Sri Hastuti M.M. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Media Abadi.