Penanaman Nilai-Nilai Keimanan Untuk Anak Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.22460/ts.v8i2p101-107.3311Abstract
Dengan semakin majunya jaman di era globalisasi yang terjadi saat ini, semakin tinggi juga krisis moral dan agama yang terjadi khususnya pada anak dari usia dini bahkan sampai ke orang dewasa. Kenakalan-kenakalan yang terjadi di kalangan anak usia dini sampai orang dewasa berbagai macam. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya komitmen, ajaran atau didikan yang diberikan, serta disebabkan pendidikan nilai-nilai keimanan yang kurang efektif yang ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Maka dari itu, penanaman nilai keimanan kepada anak sejak usia dini sangatlah penting sebagai fondasi karena sangat berpengaruh kepada perilaku ataupun kepada kehidupan selanjutnya. Setelah melakukan studi pendahuluan di lapangan menunjukkan bahwa, dalam menerapkan/menanamkan nilai yang dilakukan disekolah dalam proses pembelajaran maupun diluar pembelajaran di kelas, guru yang sangat inovatif dan juga kreatif dalam memberi pengajaran efektif dalam menanamkan nilai keimanan, peran guru dan orangtua yang sangat terlihat dalam menanamkan nilai keimanan tersebut kepada peserta didik. Dalam penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: mengetahui nilai-nilai keimanan yang diterapkan/ditanamkan kepada peserta didik, cara guru serta orangtua dalam menanamkan nilai keimanan, peran guru dan orangtua dalam menanamkan nilai keimanan kepada anak usia dini serta mengetahui faktor pendukung serta penghambat dalam menanamkan nilai keimanan kepada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus – kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi dengan guru, orangtua dan peserta didik yang kemudian di analisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah, (1) nilai-nilai keimanan sangat penting diberikan/ditanamkan kepada anak sejak usia dini sebagai dasar fondasi untuk menghadapi kelanjutan kehidupannya, (2) urgensi dalam menanamkan nilai keimanan kepada anak usia dini dalam bentuk tanggung jawab orangtua dan guru untuk mempersiapkan diri anak menghadapi kehidupannya, (3) metode dalam penanaman nilai keimanan yang sudah diterapkan kepada anak baik itu dari orangtua maupun guru di sekolah.References
Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Farihanto, M.N. (2014). Teman Tapi Mesra Humas dan Wartawan (Studi Kasus Strategi Hubungan Media di Bidang Humas dan Protokoler Universitas Ahmad Dahlan): Jurnal Komunikasi PROFETIK, 7(2), pp. 53-64.
Garang, Bambang. (1999). Pola Pendidikan Anak Masyarakat Dayak dalam Transformasi di Era Globalisasi. Jakarta: Disertasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Pawan, E.C. (2013). Pengakuan, Pengukuran, Pengungkapan dan Pelaporan Pendapatan Berdasarkan PSAK No. 23 pada PT. Pegadaian (PERSERO): Jurnal EMBA, 1(3), pp. 349-365.
Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009.
Sidjabat, B. (2008). Membesarkan Anak dengan Kreatif. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Ulwan, A.N. (2012). Pendidikan Anak dalam Islam. Solo: Insan Kamil.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yus, A. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenamedia.