CERMIN PERAMPASAN HAK HIDUP TAHANAN POLITIK PEREMPUAN DALAM NOVEL DARI DALAM KUBUR KARYA SOE TJEN MARCHING

Authors

  • Desrina Nuraffifah Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia. http://orcid.org/0000-0002-4710-3600
  • Yulianeta Yulianeta Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia. http://orcid.org/0000-0002-6009-3371
  • Dheka Dwi Agustiningsih Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia. http://orcid.org/0000-0002-7936-1700

DOI:

https://doi.org/10.22460/semantik.v11i2.p149-170

Keywords:

Event 65, Sociology of Literature, Women Political Prisoners

Abstract

In the Orde Baru era, event 65 did not have many places in national literature. However, in this era there are quite a lot of literature works that raise the issue of event 65, one of them is a novel Dari Dalam Kubur written by Soe Tjen Marching. This novel is interesting to learn because it raised the issue of event 65 that became the historic of the Indonesian. The novel is studied using a qualitative descriptive analysis method with the sociology of literature approach by Alan Swingewood. The focus of the discussion in this research is to describe the forms of seizing of the right to life experienced by women political prisoners in event 65. The results of the study show that  the novel reflects the situation in Indonesia from pre-independence, post-independence, until the Orde Baru era. The researchers found 5 reflections seizing of the right to life of women political prisoners, that is  (1) arrested, (2) intimidated, (3) tortured, (4) harassed and raped, and (5) killed. There is also the suffering of Djing Fei as a ex-tapol is (1) not accepted in society, (2) stamped  ET on hers identity card, (3) forced to give birth to a child as a result of raped, (4) forced to change identity, (5) lost property, and (6) moved residences. This research can help readers to understand the novel by tracing intricacies of the lives of women political prisoners described by the author through the lives of the characters in the novel.

Author Biographies

Desrina Nuraffifah, Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia.

Desrina Nuraffifah adalah mahasiswa semester 8 di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, jenjang S-1.

Yulianeta Yulianeta, Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia.

Yulianeta adalah dosen pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI.

Dheka Dwi Agustiningsih, Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dheka Dwi Agustiningsih adalah dosen pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI. Mengampu mata kuliah Kajian Puisi Indonesia, Kajian Drama Indonesia, Pengantar Kajian Kesusastraan, dll. Meneliti isu-isu dalam sastra kontemporer, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.Saat ini Dheka sedang berfokus pada biblioterapi dengan menjadikan puisi sebagai media terapi.

References

Aveling, H. (2007). Indonesian literature after reformasi : the tongues of women. Kritika Kultura, 8, 5–34.

Awaliyah, N. S., Nihayah, U., & Muna, K. (2021). Konseling traumatik untuk menangani gangguan kesehatan mental trauma pada korban pelecehan seksual. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam dan Kemasyarakatan, 5(1): 30–34.

https://doi.org/10.19109/ghaidan.v5i1.7003.

Basuki, N. (2020). Wawancara Soe Tjen Marching: “Papaku PKI atau Bukan, Tak Masalah Bagikuâ€. Retrieved from https://mojok.co/susul/wawancara-soe-tjen-marching-papaku-pki-atau-bukan-tak-masalah-bagiku/amp/.

BBC News Indonesia. (2016). Peristiwa 65 Dan PKI: Wajah Para Korban Dan Pelaku. Retrieved from www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160531_indonesia_kuburan_masal_jegong.amp.

Cahyaningtiyas, I. A., & Putra, C. R. W. (2020). Diskriminasi terhadap etnik tionghoa dalam novel entrok karya okky madasari. KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(2): 220–234.

https://doi.org/10.24176/kredo.v3i2.4379.

Chudori, L. S. (2012). Pulang. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Damono, S. D. (1978). Sosiologi sastra: sebuah pengantar ringkas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hardianto, D. R. (2021). Suara-Suara dari dalam kubur: dari menikmati symptom ’65 ke politik estetika. Tesis. Program Studi Magister Sastra. Universitas Gadjah Mada.

Kayam, U. (1975). Sri sumarah & bawuk. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kurohman, M. T. (2022). Nilai-Nilai pendidikan karakter dalam novel dari dalam kubur karya soe tjen marching sebagai sumber belajar sejarah. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah. Universitas Jambi.

Laurenson, D. & Swingewood, A. (1972). The sociology of literature. Paladin.

Marching, S. T. (2007). The discrepancy between the public and the private selves of indonesia women : a comparison of published and unpublished autobiographiies and diaries. New York: Edwin Mellen Press.

Marching, S. T. (2010). Mati, bertahun yang lalu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Marching, S. T. (2011). Kisah di balik pintu. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Marching, S. T. (2017). The end of silence: accounts of the 1965 genocide in indonesia. Amsterdam: Amsterdam University Press.

Marching, S. T. (2020). Dari dalam kubur. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.

Marching, S. T. (2021). Logika bukan hanya untuk orang pintar. Manado: Globalindo.

Massardi, Y. A. N. M. (1996). Mencoba tidak menyerah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

McGregor, K. E., & Hearman, V. (2007). Challenges of political rehabilitation in post-new order indonesia: the case of gerwani (the indonesian women’s movement). South East Asia Research, 15(3), 355–384. https://doi.org/10.5367/000000007782717759.

Mulyadi, M. S., & Putra, C. R. W. (2020). Transmisi memori peristiwa 1965 dalam novel pulang dan amba. Aksara, 33(1), 71–82. https://doi.org/10.29255/aksara.v33il.565.71.

Pamuntjak, L. (2012). Amba. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pramesti, B. (2013). Representasi perampasan hak hidup individu yang dianggap tapol dalam novel mencoba tidak menyerah karya yudhistira a.n.m massardi. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ratna, N. K. (2012). Teori, metode, dan teknik, penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Sekretariat Negara.

Reza, B. I. (2021). Menguak penghilangan paksa: suatu tinjauan dari segi politik dan hukum internasional. Indonesian Journal of International Law, 1(4). https://doi.org/10.17304/ijil.vol1.4.567.

Rita, S. (2015). Gambaran kehidupan tahanan politik pki yang tidak terlibat g-30-s dalam novel amba karya laksmi pamuntjak: tinjauan sosiologi sastra. Skripsi. Universitas Andalas.

Rokhmansyah, A., Valiantien, N. A., & Giriani, N. P. (2018). Kekerasan terhadap perempuan dalam cerpen-cerpen karya oka rusmini. Litera, 17(3), 279–298. https://doi.org/10.21831/ltr.v17i3.16785.

Rosyid H. W., M. (2021). Peran sosial kiai pada masa kolonial karya-karya djamil suherman dalam telaah sosiologi sastra. Aksara, 33(1), 25–38. https://doi.org/10.29255/aksara.v33il.547.hlm.

Sari, R. M. (2007). Gerwani: stigmatisasi dan orde baru. Yogyakarta: PolGov.

Setiawati, V. S. (2022). Kekerasan dalam novel dari dalam kubur karya soe tjen marching: perspektif johan galtung. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia. Universitas Sanata Dharma.

Soekanto, S. (2012). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiarti, Andalas, E. F., & Setiawan, A. (2020). Desain penelitian kualitatif sastra. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Susilo, E. (2010). Dinamika struktur sosial dalam ekosistem pesisir. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Suwardi. (2011). Bahan kuliah: sosiologi sastra. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.

Tan, H. (2019). Asal-Usul Kampung Cina (Kawasan Pecinan) di Indonesia. Retrieved from https://www.tionghoa.info/asal-usul-kampung-cina-kawasan-pecinan-di-indonesia/.

Taum, Y. Y. (2015). Sastra dan politik representasi tragedi 1965 dalam negara orde baru. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Tempo, M. (2001). Kitab merah: kumpulan kisah-kisah tokoh G30S/PKI. Jakarta: Majalah Tempo.

Váňa, J. (2020). Theorizing the social through literary fiction: for a new sociology of literature. Cultural Sociology, 14(2), 180–200. https://doi.org/10.1177/1749975520922469.

Wahyudi, T. (2013). Sosiologi sastra alan swingewood sebuah teori.

Jurnal Poetika, 1(1). http://dx.doi.org/10.22146/poetika.v1i1.10384.

Wieringa, S. E. (1993). Two indonesian women’s organizations: gerwani and the pkk. Critical Asian Studies, 25(2), 17–30. https://doi.org/10.1080/14672715.1993.10416112.

Wirawati, K. B. (2019). Stereotip terhadap orang komunis di Indonesia dalam novel 65 lanjutan blues merbabu karya gitanyali (kajian sosiologi sastra). In Seminar Nasional Bahasa dan Sastra 3: 552–560. Retrieved from http://research-report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA/article/view/3210.

Yulianeta, & Tami, R. (2021). Social satire on higher education: a comparative structural semiotic study of the movies alangkah lucunya (negeri ini) and parasite. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 11(1), 245–253. https://doi.org/10.17509/ijal.v11i1.34613.

Yulianeta, Y., Soeratno, S. C., & Kusharyanto, J. (2016). Representation of gender ideology in Indonesia novels: a study of the reformation era novel. Lingua Cultura, 10(1), 31–36. https://doi.org/10.21512/lc.v10i1.845.

Downloads

Published

2022-09-23