DESIGN THINKING DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BAHASA INDONESIA MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU
design thinking, pembelajaran berdiferensiasi, bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.22460/semantik.v13i1.p43-56Kata Kunci:
design thinking, pembelajaran berdiferensiasi, bahasa IndonesiaAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapkan design thinking dalam pembelajaran berdiferesiasi content (materi), proses, dan produk belajar peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada program pendidikan profesi guru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kajian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi sedangkan partisipannya adalah mahasiswa pratik pengalaman lapangan program Pendidikan profesi guru (PPG) dengan lokasi penelitian di sekolah menengah atas kota Jambi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Milles & Huberman. Analisis data dilakukan dengan kegiatan (during data collection), menyederhanakan data (data reduction), penyajian data (data display) serta menarik kesimpulan (making conclusion). Hasil penelitian mengambarkan bahwa kompetensi guru bahasa Indonesia mampu melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan pendekatan design thinking melalui kegiatan: (a) perlakuan empati untuk membentuk pemahaman peserta didik yang maksimal (ermpathize), (b) merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep define, (c) merumuskan ide (ideate) dalam pembelajaran, (d) mengembangkan prototipe dalam pembelajaran, dan (e) melakukan evaluasi (evaluate) terhadap modul ajar. Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi melibatkan langkah-langkah yang saling terhubung, berkelanjutan, dan berinteraksi, membentuk suatu proses yang mencakup asesmen diagnostik, analisis kurikulum, evaluasi hasil diagnostik peserta didik, dan analisis kurikulumReferensi
Ahmadi F, Y., & Fauziya, D. S. (2023). Desain model pembelajaran proyek berbantuan obs studio pada mata kuliah studi wacana berorientasi profil pelajar pancasila. Semantik, 12(1), 101–113. https://doi.org/10.22460/semantik.v12i1.p101-113
Creswell, J.W. (2013). Qualitative inquiri and research design: Cloosing among five approaches. Edisi 2. Thousan Qoks. CA Sage.
Dixon, F. A., Yssel, N., McConnell, J. M., & Hardin, T. (2014). Differentiated instruction, professional development, and teacher efficacy. Journal for the Education of the Gifted, 37(2), 111–127. https://doi.org/10.1177/0162353214529042
Denzin, Norman K. & Tvona S. Lincoln (2009). Handbook of Qualitative Research. Terjemahan oleh Dariyatno dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Faiz, A., & Faridah. (2022). Program guru penggerak sebagai sumber belajar. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 14(1), 82–88. https://doi.org/10.35457/konstruk.v14i1.1876
Faiz, A., Pratama, A., & Kurniawaty, I. (2022). Pembelajaran berdiferensiasi dalam program guru penggerak pada modul 2.1. Jurnal Basicedu, 6(2), 2846-2853.
George, P. S. (2005). A Rationale for Differentiating Instruction in the Regular Classroom. Theory into Practice, 44(3), 185–193. https://doi.org/10.1207/s15430421tip4403_2
Hadi, W., Prihasti Wuriyani, E., Yuhdi, A., & Agustina, R. (2022). Desain Pembelajaran Diferensiasi Bermuatan Problem Based Learning (PBL) Mendukung Critical Thinking Skill Siswa Pada Era Kenormalan Baru Pascapandemi Covid-19. Basastra, 11(1), 56. https://doi.org/10.24114/bss.v11i1.33852
Joseph, S., Thomas, M., Simonette, G., & Ramsook, L. (2013). The impact of differentiated instruction in a teacher education setting: successes and challenges. International Journal of Higher Education, 2(3), 28-40
Kurniawan, D., Riyana, C., & Rusman. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marlina, (2019). Panduan pelaksanaan model pembelajaran berdiferensiasi di sekolah inklusif. Padang: Universitas Negeri Padang.
Maryam, A. S. (2021). Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi. https://www.updatecpns.com/2021/04/stategi-pelaksanaan-pembelajaran.html
Miles, M. B., & Huberman, A. (2013). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.
Pane, R. N., Lumbantoruan, S., & Simanjuntak, S. D. (2022). Implementasi pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu, 1(3), 173–180.
Pressman, A. (2019) Design thinking: A guide to creative problem solving for everyone. Routledge.
Reis, S. M., McCoach, D. B., Little, C. A., Muller, L. M., & Kaniskan, R. B. (2011). The effects of differentiated instruction and enrichment pedagogy on reading achievement in five elementary schools. American Educational Research Journal, 48(2), 462–501. https://doi.org/10.3102/0002831210382891
Roterberg, C. M. (2018) Handbook of Design Thinking: Tips and Tools for How To Design Thinking. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/329310644
Sanusi, A., Wijaya, H. A., Hudaya, P., & Saputra, A. B., (2023). Peningkatan kompetensi technological pedagogical and content knowledge pada guru melalui pelatihan media berbasis educational technology. Al-khidmat: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2). https://doi.org/10.15575/jak.v6i2.30464
Satriawan, W., Santika, I. D., & Naim, A. (2021). Guru penggerak dan transformasi sekolah dalam kerangka inkuiri apresiatif. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 11(1), 1–1.
Satria, A. B. A, & Muntaha, A. (2021). Inovasi pendidikan abad 21: penerapan design thinking dan pembelajaran berbasis proyek dalam pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Dasar, 9(2), 1–6. Retrieved from https://jurnal.uns.ac.id/JPD/article/view/59940
Tomlinson, C. A. (2000). Differentiation of Instruction in the Elementary Grades. ERIC Digest. For full text: http://ericece. https://eric.ed.gov/?id=ED443572
Tomlinson, C. A., & Moon, T. (2014). Assessment in a differentiated classroom. Proven Programs in Education: Classroom Management and Assessment, 1–5.
Zainu, A. (2022). Manajemen Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Kota Metro (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author is responsible for acquiring the permission(s) to reproduce any copyrighted figures, tables, data, or text that are being used in the submitted paper. Authors should note that text quotations of more than 250 words from a published or copyrighted work will require a grant of permission from the original publisher to reprint. The written permission letter(s) must be submitted together with the manuscript.