PERSEPSI, POLA PENGASUHAN, DAN PERAN SERTA KELUARGA PEMULUNG TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (STUDI DESKRIPTIF PADA KELUARGA PEMULUNG DIKAMPUNG CIBATU DESA CILAME KECAMATAN NGAMPRAH KABUPATEN BANDUNG BARAT)

Authors

  • Lenny Nuraeni Dosen Tetap STKIP SILIWANGI
  • Fifiet Dwi Tresna Santana Dosen Tetap STKIP SILIWANGI

DOI:

https://doi.org/10.22460/p2m.v2i2p160-168.175

Keywords:

Persepsi, Pola Pengasuhan dan Peran Serta Keluarga Pemulung tentang Pendidikan Anak Usia Dini.

Abstract

ABSTRAK Persepsi, pola pengasuhan dan peran serta keluarga pemulung tentang pendidikan anak usia dini  (studi deskriptif pada keluarga pemulung di Kampung Cibatu Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat). Kajian Teoritik Laporan ini terdiri dari konsep persepsi, Konsep Keluarga, Konsep Pola Asuh Orang Tua, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini, Konsep Peran Serta Orang Tua.  Penelitian menggunakan metode studi kasus yaitu menekankan pada aspek tertentu yang dikaji secara mendalam. Adapun pendekatan yang diambil adalah pendekatan kualitatif, karena pada hakekatnya penelitan ini bertujuan untuk menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa berdasarkan apa yang terjadi dilapangan mengenai “Bagaimana Persepsi Keluarga Pemulung tentang Pendidikan Anak Usia Dini (Studi pada Keluarga Pemulung di Kampung Cibatu Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Barat)â€. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa kesimpulan sebagai berikut :1) Persepsi Keluarga Pemulung tentang Pendidikan Anak Usia Dini: Harapan keluarga pemulung yang paling terbesar adalah kelak anak-anak mereka dapat menyelesaikan sekolah mereka dengan baik, dan berprestasi serta mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari orang tua mereka, sehingga mereka dapat keluar dari garis kemiskinan dan pada akhirnya meningkatkan derajat keluarga mereka ditengah-tengah masyarakat. Namun dikenyataannya bahwa keluarga pemulung masih melibatkan anak-anak mereka dalam mencari nafkah, dimana para orang tua tidak memberikan waktu bagi anak-anak mereka untuk bermain dan belajar dengan baik tanpa harus ikut memikirkan dan berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, 2) Pola  pengasuhan Anak Usia Dini (AUD) yang dilakukan oleh keluarga pemulung yang mengikutsertakan anaknya ke lembaga PAUD adalah dominan menggunakan pola pengasuhan demokratis, sedangkan pola pengasuhan yang dilakukan oleh keluarag pemulung yang tidak mengikutsertakan anaknya ke lembaga PAUD adalah Otoriter dan Laizes Faire dan pengasuhan yang lebih dominan terhadap anak yaitu dilakukan oleh ibu, 3) Peran serta orang tua (keluarga pemulung) dalam program PAUD di masyarakat. Semua keluarga pemulung di Kampung Cibatu Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat memberikan partisipasi tenaga. Hal tersebut dikarenakan partisipasi dalam bentuk tenaga merupakan partisipasi yang murah dan mudah diberikan oleh keluarga pemulung. Sebagian besar keluarga pemulung memberikan partisipasinya dalam bentuk ketrampilan dan kemahiran serta sosial. Bagi keluarga pemulung yang menyertakan anaknya ke lembaga PAUD, hanya dapat membantu melalui ketrampilan yaitu membuat mainan dari barang-barang bekas serta sosial yaitu berupa menyebarkan informasi-informasi seputar penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di PAUD. Kata Kunci:  Persepsi, Pola Pengasuhan dan Peran Serta Keluarga Pemulung tentang Pendidikan Anak  Usia Dini.  ABSTRACT Perception, parenting and the role of scavenger families about early childhood education (descriptive studies on scavenger families in Kampung Desa Cibatu Cilame Ngamprah District of West Bandung regency). Theoretical study report consists of the concept of perception, Family Concept, Concept Parenting Parents, Early Childhood Education Concept, Concept of Participation of Parents. Research using the case study method is particular emphasis on aspects studied in depth. The approach taken is a qualitative approach, because in essence this research aims to analyze and interpret the facts, symptoms and events based on what is happening in the field of "How Perception of Family Scavenger on Early Childhood Education (Studies in Family Scavenger Kampung Cibatu Village Cilame Ngamprah sub-districts of West Bandung Regency West) ". From the research results that the following conclusions: 1) Perception of Family Scavenger on Early Childhood Education: Hope family scavenger most biggest is the future of their children can finish their school well, and achievement as well as getting a better job than people their parents, so that they can get out of poverty and ultimately improving the degree of their families in the midst of society. However dikenyataannya that family scavenger still involve their children in making a living, where parents did not allow time for their children to play and learn well without having come to think and try to meet their needs, 2) the pattern of parenting Children Early (AUD) conducted by the family of scavengers who engage their children to institutions of early childhood education is the dominant use nurture democratic, whereas parenting is done by keluarag scavengers that do not involve their children to institutions of early childhood education is authoritarian and Laizes Faire and nurturing more dominant against children that is carried by the mother, 3) participation of parents (family scavenger) in early childhood education programs in the community. All scavenger families in Kampung Desa Cibatu Cilame Ngamprah District of West Bandung regency give force participation. That is because participation in the form of labor is cheap and easy participation by family scavengers. Most families scavengers provide participation in the form of skills and social skills as well. For the scavenger families encourage their children to early childhood institutions, can only be helped through skills that make toys of second-hand goods in the form of social and disseminate information about the implementation of activities in early childhood. Keywords: Perception, Parenting and Family Participation Scavengers on Early Childhood Education. 

References

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta; Bina Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Elshap, D.S. (2008). Peran Serta Orang Tua dalam Penyelenggraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terintegrasi dengan Posyandu. Skripsi Sarjana Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Helmilia. (2006). Perbedaan Pola Asuh Anak Usia Dini dalam Keluarga dilihat dari Latar Belakang Pendidikan Ibu di Wilayah Rw 03 Kelurahan Cibatu Tarogong Kecamata Bojongloa Kaler Kota Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Indrawijaya. (1986). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jarkasi. (1996). Peranan Pendidikan dalam Pembinaan Kebudayaan Nasional Daerah Kalimantan Selatan. DEPDIKBUD.

Hamijoyo. (1990). Partisipasi dalam Pembangunan. Jakarta: Depdikbud RI.

Hendriawan, N. (1996). Pola Pengasuhan AUD. Bandung.

Helmilia. (2006). Perbedaan Pola Asuh Anak Usia Dini dalam Keluarga.Bandung: UPI.

Hurlock. E. B. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kartono, K. (2002). Patologi Sosial dan Kenakalan Remaja. Bandung : Rajawali press.

Khairani. (2007). Persepsi Keluarga Pemulung tentang pendidikan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Antropologi 1. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (1997). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Maleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mappaiere, A. (1982). Profesionalisasi Bimbingan Konseling dan Kode Etik : Jurnal Bimbingan.

Mar’at. (1981). Sikap manusia dan perubahan serta pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muhadjir, N. (1996), Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: rake Sarasin.

Nana, S. dan Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung; Sinar Baru Algesindo.

Nimrah (2007). Permasalahan Pendidikan. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Pra Sekolah

Purwanto, ngalim. (1995). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya Bandung.

Sadulloh, U., Robandi, B., dan Muharam, A. (2007). Pedagogik. Bandung: Cipta Utama.

Slamet, (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, S. (1994). Sosiologi Keluarga (tentang ikhwal keluarga remaja dan anak). Jakarta: Rineka Cipta.

Soelaeman, M. I. (1994). Pendidikan dalam Keluarga. Bandung:IKIP.

Spradley, James. (1997). Metode Etnografi . Yogya : PT. Tiara Wacana.

Sudjana, D. (2004) . Pendidikan Nonformal :Wawasan, Sejarah Perkembangan Falsafah & Teori Pendukung, serta Asas. Bandung:Falah Production.

Sudjana, N. (2000). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Septiani, T. (2009). Persepsi Masyarakat terhadap peran kader BKB Kemas dalam Pelaksanaan dan Pencapaian Program Bina Keluarga Balita Kemas. Skripsi Sarjana Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan..

Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, dkk. (2004). Pekerja Anak di Indonesia Kondisi, Determinan, dan Eksploitasi. Jakarta : PT. Gramedia.

Yunus, D. (2008). Dampak program pelatihan kecakapan hidup (life skill) ketrampilan terhadap perubahan sikap dan perilaku serta kemandirian berwirausaha. Skripsi Sarjana Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Yusuf, S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:Remaja Rosda Karya.

Published

2015-11-30