Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa Sekolah Menengah Pertama Kota Bengkulu melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non-equivalent control group design. Hasil penelitian sebagai berikut. Pembelajaran Matematika Realistik lebih efektif dalam pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa dibandingkan pembelajaran konvensional. Besarnya pencapaian kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar melalui pembelajaran matematika realistik adalah 63,96 dan pembelajaran konvensional adalah 47,46. Sementara itu, besarnya peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar melalui pembelajaran matematika realistik adalah 0,51 dan pembelajaran konvensional 0,24.  The purpose of this study is to determine the achievement and improvement of students’ mathematical communication ability in Bengkulu City Junior High School  through realistic mathematics learning. The method used is a quasi-experimental non-equivalent control group design. The results of this study as follows. The realistic mathematics learning is more effective in the achievement and improvement of students’ mathematical communication ability than conventional learning. The magnitude of the achievement of students’ mathematical communication ability in realistic mathematics learning is 63,96 and conventional learning is 47,46. Meanwhile, the magnitude of the improvement of students’ mathematical communication ability is realistic mathematics learning is 0,51  and conventional learning is 0,24

Article Details

Author Biographies

Saleh Haji

Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu

M Ilham Abdullah

Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu

References

  1. Al Muhari, R. (2008). Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa. Yogyakarta.
  2. Baroody, A.J. (1993). Problem Solving, Reasoning, and Communicating, K-8. Helping Children Think Methematically. New York: Macmullan Publishing Company.
  3. Cohen, L., Manion, L. and Morrison, K. (2000). Research Mathods in Education. London: Routledge Falmer.
  4. Firdaus (2006). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Melalui Pembelajaran dalam Kelompok Kecil Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Berbasis Masalah. Tesis. Program Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
  5. Greenes, C. and Sculman, L. (1996). Communication Processis in Mathematical Exploration and Investigations. Virginia: NCTM.
  6. Haji, S. dan Abdullah, M.I. (2014). Model Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Menigkatkan Kemampuan Berpikir Matematika Tingkat Tinggi dan Kemandirian Belajar Siswa. Laporan Penelitian. Universitas Bengkulu.
  7. Hendriana, H. (2009). Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorocal Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik, Komunikasi Matematik dan Kepercayaan Dirisiswa Sekolah Menengah Pertama. Disertasi. Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
  8. Hulukati, E. (2005). Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Generatif. Disertasi. Program Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
  9. Khasanah, F. (2007). Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Yogyakarta.
  10. National Council of Teacher of Mathematics (2000). Principles and Standard for School Mathematics. Reston: V.A.
  11. Purniati, T. (2004). Pembelajaran Geometri berdasarkan Tahap-Tahap Teori Van Hiele dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa SMP. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI. Tidak diterbitkan.
  12. Rohaeti, E.E. (2003). Pembelajaran dengan Metode IMPROVE Untuk Meningktakan Pemahman dan Kemampun Komunikasi Matematik Siswa SLTP. Tesis. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI. Tidak diterbitkan.
  13. Surayin (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
  14. Suriasumnatri, J.S. (2007). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
  15. Sumarmo, U. (2000). Alternatif Pembelajaran Matematika dalam Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah Seminar Nasional FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
  16. Traffers (1987). Three Dimentions, A Model of Goels in Theory Description in Mathematics Instruction.Dordrecht: Reidel Publishing Company.
  17. Van De Wall, Karp, Jennifer, and Williams (2000). Elementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally.
  18. Wihatma, U. (2004). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SLTP melalui Cooperative Learning Tipe STAD. Tesis. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI. Tidak diterbitkan.