PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK PENGUATAN DIRI YANG POSITIF UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 24 BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.22460/q.v2i3p90-98.1464Keywords:
Konseling Perilaku, KeyakinanAbstract
Dari hasil rekap daftar hadir terungkap bahwa siswa tidak ingin pergi ke sekolah karena menghindari tugas presentasi. Setiap siswa akan pergi ke sekolah sangat gejala penolakan seperti sakit perut, keringat dingin dan tangan gemetar. Hal ini disebabkan siswa tidak memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi tugas presentasi. Dan didukung oleh kepribadian siswa yang introvert. Jelas ini akan menyulitkan siswa itu sendiri karena nilai yang rendah akan didapat jika masih tidak mau pergi ke sekolah dan membuat presentasi.Sebelum memberikan layanan bimbingan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa, terutama dalam hal ingin melaksanakan tugas presentasi maka dilakukan analisis terhadap kebutuhan siswa terlepas dari gejala yang terlihat adalah dengan melakukan wawancara dengan orang tua, siswa, dan hasil dari pemeriksaan psikolog. Data yang dikumpulkan adalah referensi dalam penyediaan layanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Layanan yang diberikan dalam penelitian ini adalah perilaku konseling dengan teknik penguatan positif. Model konseling perilaku dengan teknik penguatan positif, adalah model konseling yang dilakukan dengan cara mengkondisikan perilaku baru dengan memberikan penghargaan atau kata-kata segera setelah perilaku yang diharapkan muncul.Penelitian dilakukan melalui dua siklus setiap siklus yang terdiri dari tiga sesi pertemuan konseling. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 10 MIA 2 SMA Negeri 24 Bandung. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus - Oktober 2016 dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan sikap percaya diri siswa seperti Anda untuk datang ke sekolah dan telah bersedia untuk melakukan tugas dalam presentasi kelas. Dari pengamatan dan informasi dari teman, wali kelas dan guru mata pelajaran menyatakan bahwa konseli telah banyak menunjukkan perubahan perilaku dalam arah positif. Ini membuktikan bahwa konseling perilaku dengan teknik penguatan positif yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Kata kunci: Konseling Perilaku, KeyakinanÂReferences
Ali, M. dan Asrori, M.(2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Lie, A.(2004). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.
Aunurrahman.(2010). Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke-4. Bandung: CV Alfabeta
Bandura, A. (1994). Self-Efficacy. The Exercise of a Control .New York: W.H. Freeman and Company.
Chaplin, JP. (2002). Kamus Lengkap Psikologi (terj. Kartono, Kartini). Jakarta : Raja Grapindo
Corey, G. dan E. Koeswara. (Penerjemah). (2003). Teori Praktek dan Konseling dan Psikotrapi. Bandung : PT. Refika
Aditama. Dewi, R. (2010). Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Koeswara, E. (1991). Teori-Teori Kepribadian. Bandung: PT. Eresco
Muhammad, A.M.(2006). Psikologi Remaja. Bandung: CV Pustaka
Setia Rini, Jacinta F. (2002). Konsep Diri. http://e-psikologi.com/dewasa/160502.htm Santrock, J.W. (2003). Psikologi Pendidikan. Edisi 3 Buku 2. Jakarta : Salemba Humanika
Willis, S.S. (2010). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : CV Alfabeta
Surya, M. (1988). Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Teori&Konsep). Yogyakarta : Penerbit Kota Kembang.
Sukmadinata, N.S. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaifullah, A. (2010). Tips Bisa Percaya Diri. Jogjakarta: Gerai Ilmu
Thursan, H.(2002). Mengatasai Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara
Tohirin. (2007). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Intergrasi). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Damayanti, N. (2012). Buku Pintar Panduan Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Araska
Djamarah, B.H. (2008). Psikologi Belajar (Edisi 2). Jakarta: RinekaCipta.
Hendra Surya (2003) & Chabib Thoha (1996). Kemandirian Belajar, (Online), (http://subliyanto.blogspot.com, disakses 17 Maret 2013).
Prayitno & Amti, E. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru (edisi 2). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukardi, K.D.(2000). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi. (2003). Metodologi penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suyanto. Teknik Diskusi Kelompok, (Online), (http://fitrika1127.blogspot.com, diakses 31 Mei 2013).
Tohirin. (2008). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grapindo Persada. Wibowo, E.M.(2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press Yamin,
Martinis.(2012). Desain Baru Pembalajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.
Winkel & Hastuti, S.(2006). Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi